Perihal tentang kesehatan bukan hanya tentang apa yang boleh dan tidak dimakan, tetapi penting juga diperhatikan mengenai bagaimana cara kita makan. Banyak orang yang tidak menghiraukan hal ini. Padahal, pola dan waktu makan inilah yang banyak menjadi akar permasalahan gangguan dalam pencernaan. Tentu gangguan-gangguan yang terjadi bisa menghambat aktivitas sehari-hari dan pelayanan kita kepada Tuhan.
Ellen White menegaskan bagaimana cara kita makan berpengaruh bukan hanya pada kesehatan fisik saja, melainkan kesehatan moral. Dengan moral yang sehat, tentu akan membuat kita lebih mudah untuk menerima semua pekabaran dan firman yang Tuhan telah berikan pada kita melalui Alkitab dan Roh Nubuat.
Makan di antara jam makan, atau biasa disebut dengan “ngemil” adalah hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita merasa lapar seketika itu juga kita mencari makanan dan memakannya. Alasannya begitu rupa, ada yang sebelumnya makan hanya sedikit atau hanya memuaskan keinginan mulut (selera). Alasan terakhir adalah alasan yang paling sering dialami.
Tubuh sebenarnya tidak akan menagih energi tambahan apabila pada saat makan kita memakan makanan yang cukup gizinya. Sarapan dengan sereal matang dari padi utuh, roti gandum utuh, nasi, dan beberapa buah segar utuh, akan melengkapi energi kuat setiap hari. Sarapan sangat penting untuk menunjang aktivitas dalam sehari.
Iklan mendorong pemikiran bahwa kita memerlukan dorongan energi di antara jam makan. Kue-kue, makanan ringan, dan sejenisnya sulit untuk ditolak. Apalagi di zaman sekarang, makanan ringan dan minuman manis semakin banyak jenisnya, dari yang murah hingga mahal kita bisa dapatkan dengan mudah di mana saja. Sebagian besar makanan ringan (snack) adalah makanan yang tidak sehat (junkfood). Bukannya mendapatkan kesehatan malah dapat masalah pada pencernaan.
Saya sendiri mengalaminya, apalagi jika sedang berkumpul dengan teman-teman yang sedang makan (bukan di jam makan), sepertinya enak sekali ngemil, tetapi pada akhirnya saya bisa menahannya. Jika ditawarkan, saya hanya memberitahu bahwa ini bukanlah jam makan saya. Hal ini, selain menjaga tubuh agar tetap sehat, saya juga bisa sekaligus mengkabarkan Injil.
Makanan yang dimasukkan ke dalam lambung pada waktu-waktu yang tak tepat meninggalkan pengaruh pada tiap sekat sistem tubuh.
Jika anda menderita salah cerna, mulas, iritabilitas, insomnia, susah berkonsentrasi, kembung atau kenaikan berat badan, itu biasa terjadi akibat makan diantara jam makan. Kenaikan berat badan saya garis bawahi karena merupakan masalah yang banyak terjadi. Pria maupun wanita sama-sama mempunyai resiko obesitas akibat sering ngemil. Banyak penelitian mengatakan bahwa ngemil (makan makanan yang tidak sehat) adalah pemicu dari obesitas. Memang tidaklah sepenuhnya benar bahwa ngemil bisa mengakibatkan naiknya berat badan, itu tergantung apa yang kita makan saat ngemil.
Minumlah air. Air tidak memerlukan proses pencernaan. Air lewat begitu saja, membasuh segala seusatu. Jika anda memang ingin makan lagi, pilihlah sepotong buah segar atau kunyah sayuran mentah. Alternatif lain adalah membuat jus buah atau sayuran, tentu ini bisa menambah nutrisi yang baik bagi tubuh.
Masalah pencernaan akan ringan apabila lambung diberikan makanan sederhana, memberi waktu untuk mencernanya, dan kemudian diberi waktu untuk beristirahat sebelum mengolah makanan berikutnya. Idealnya, waktu makan harus berjarak empat sampai lima jam.
Sungguh indah pekabaran Tuhan melalui Nyonya White, karena tertulis di dalam bukunya bahwa memang sebaiknya jarak makan kita adalah empat sampai lima jam. Hal ini ditulis pada tahun 1863, sebelum dilakukannya penelitian kesehatan pada zaman sekarang dan berpendapat sama!
Saya kumpulkan beberapa makanan dan jus yang biasa saya konsumsi ketika kepepet lapar dan sebelum makan. Berikut ide-idenya:
- Potongan buah pepaya dicampur dengan air jeruk,
- Buah alpukat dengan madu dan pisang,
- Jus strawberry dan buah naga dengan susu kedelai (unsweetened),
- Smoothie raw chocolate dengan susu kedelai dan buah pisang,
- Smoothie air kelapa, nanas, dan kale,
- Pisang kukus atau ubi panggang,
- Granola snack atau oat.
Walaupun tetap bisa ‘makan’ yang sehat, alangkah lebih baik jika tidak memasukkan sepotong makanan pun ke dalam tubuh di antara jam makan. Saya menganjurkan makan atau minum jus buah karena mengetahui bahwa makan buah harus terpisah dari makanan matang (I.e nasi) kira-kira satu jam sebelum makan. Percayalah, kalau sudah mempraktekkan hal ini, pasti tubuh anda akan terasa lebih segar dan ringan.
Pengkhotbah 10:17 “Berbahagialah engkau tanah, kalau rajamu seorang yang berasal dari kaum pemuka, dan pemimpin-pemimpin mu makan pada waktunya dalam keperkasaan dan bukan dalam kemabukan.
Sudah jelas apa yang ayat tersebut katakan, bahwa makan pada waktunya itu sangat baik. Dalam Bible Commentary, ayat tersebut menjelaskan bahwa Raja Salomo pun mengakui bahwa makan tidak baik apabila makan hanya untuk memuaskan selera. Moral yang sehat kekuatan fisik, dan kesehatan saraf hanya bisa dijaga melalui pertarakan.
Semoga artikel ini dapat menjadi berkat bagi kita semua dalam persiapan menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.